Langsung ke konten utama

TUGAS SANTRI

Pada masa pemerintahan Bani Umayyah di Andulisia, yang berpusat di Cordova adalah zaman keemasan kerajaan arab di Eropa. bagaimana tidak, pada masa ini hidup ulama-ulama dengan sejuta karyanya yang fenomenal, salahsatunya pada masa kepemrintahan Abu Jakfar Al-Mansur, hiduplah Imam Malik Bin Anas Bin Malik Bin Amr Al Syaibani lahir di madinah 711H 795H. Beliau hidup di zaman keemasan islam, dengan hasil oretan penanya beliau melahirkan karyanya yang diberi nama Al-Muwattha yang menjelaskan tentang hukum-hukum islam. Kemudian pada masa khlifah Harun Ar-Rasyid lahir pada 24 maret 809 M. hiduplah ahli agama yang besar, Imam Syafie nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad Bin Idris As-Syafie Al Mutahallibi Al Qurasyi, beliau lahir di gaza pada atahun 767H 820 H, beliau adalah salah satu ulama yang sampai saat ini menjadi rujukan masyarakat di indonesia, khsusnya kaum santri, salahsatu karangannya adalah Ar-Risalah buku pertama tentang ushul fikih dan kitab Al-Umm yang berisi madzhab fikihnya yang baru. Dan masih banyak lagi ulama’-ulama yang terknal dengan oretan penanya dengan tetap berpedoman menorehkan apa yang terjadi di zamannya untuk bisa dinikmati di masa yang akan datang.  


peradaban dunia akan lenyap dan punah jika para pendahulu tidak menorehkan dengan tinta emas. Kita bisa memahami Al-Quran, hadits fikih para madzhab dari tulisan yang dipublikasikan. Terutama bagi para santri sebagai kaum literasi kitab-kitab kuning dan beberapa karya ulama terdahulu itu bisa sampai ke tangan kita karena jasa dari ulama terdahulu yang selalu menyumbangkan fikiran dan tenaga dalam menulis dengan tujuan bisa dinikmati oleh para kaum literasi di zaman yang akan datang. Sudah merupakan kewajiban bagi seoarang santri untuk bisa juga ikut andil berdakwah dengan melalui tulisan baik itu di media cetak, tabloid dan majalah dinding. 


Santri yang hidup pada zaman sekarang harus lebih selektif dalam menerima dan memberikan informasi. Banyak berita yang tidak sesuia fakta di lapangan beredar dengan tulisan yang tidak bisa dipertanggung jawabakan. Informasi yang diterima dari siapapun tidak seharusnya kita telan mentah-mentah meski hal demikian dari kerabat kita sendiri. Apalagi membuat keputusan berdasar info dari sumber yang tidak valid. Jika hal itu dibiarkan maka yang terjadi hanyalah penyesalan. Apa jadinya keluarga kita, jika setiap informasi kerabat kita diterima begitu saja. Bagaiama persaudaraan jika kita tidak selektif informasi. Bagaimana nasib bangsa ini jika warganya tidak selektif informasi. Berdasarkan dampak yang tinngi akan dialami masyarakat akibat informasi yang tidak jelas kredibilitasnya maka Santri harus ada digarda terdepan menepis berita bohong dengan tulisan yang menarik dan tidak bosan ketika dijadikan konsumsi publik. Maka dari itu, santri pionir kemajuan sebagai Muwahhid dan Mujaddid harus menulis di posting walau hanya satu ayat, hadis dan maqolah ulama.


Gunung Kesan, 24 Romadhon 1442 H



Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...