Langsung ke konten utama

SILAHKAN MEMILIH !

Kehidupan kita sudah banyak difasilitasi oleh ALLOH untuk menjadi insan yang patuh terhadap semua garis² besar aturan ALLOH, tentunya peluang ini harus dimenfaatkan betul oleh semua hambanya, bukan pasrah dengan keadaan yang tidak menentu arah. Menjadi manusia adalah takdir ALLOH, tapi baik buruknya atau produktif dan destruktif adalah pilihan kita sendiri. Kita diberikan Akal untuk bisa memfilter apa yang positif dan negatif. Jadi, kalau sampai saat ini kita masih berada di fase itu² saja bisa dipastikan kita stagnan tidak ada pengembangan kualitas ibadah atau keilmuan.



Rosululloh benar-benar diutus untuk menyempurnakan akhlak sebagaimana yang telah diterangkan dalam hadist

اِنَّمَابُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْاَخْلاَقِ

“Sesungguhnya aku diutus (Alloh) untuk menyempurnakan Akhlak". Rosululloh cermin yang indah dan bersih membawa kita untuk meniru segala kehidupannya yang sukses dalam semua aspek. Sebagai bukti bahwa Rosululloh berakhlak adalah Alloh tegaskan dalam Al Qur'an

 وَاِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ

 "Sesungguhnya engkau (hai Muhammad) memiliki akhlak yang sangat agung." (QS.al-Qalam:4). Beliau mengajarkan dan mengingatkan manusia bahwa hanya ada dua jalan yang dapat ditempuh dalam hidup mereka, yaitu jalan keburukan dan kerusakan serta jalan kebaikan dan keselamatan. Setiap orang mempunyai kebebasan untuk memilih jalan manakah yang akan mereka lalui. Setiap orang menentukan untuk menjadi orang yang sia-sia atau tetap dalam kejahilan dan merugikan orang lain. Ataukah menjadi pribadi yang berharga dan memberi menfaat kepda orang lain. Sesungguhnya Rosulullah saw diutus dengan tujuan agar kita dapat melalui jalan pencapaian yang tinggi dan berguna bagi masyarakat secara umum, yaitu jalan kebaikan dan perbaikan. 



Manusia harus meniru sosok teladan Rosululloh dalam seluruh aspek kehidupannya, selalu muncul sebagai sosok yang produktif dan bermenfaat bagi orang lain. Tujuan dan cita-cita mulia itu disampaikan oleh Rosululloh saw, tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan seluruh sikap dan perbuatannya. Maka dari itu manusia tidak boleh banyak tingkah yang dapat menjatuhkan kualitas dirinya sebagai makhluk ciptaan ALLOH yang paling sempurna. Jangan sampai termasuk kategori manusia yang paling rendah, karena tingkah laku kita yang tidak sesuai khittah. Kita diberi tugas sebagai Khalifah di muka bumi tapi juga diberi daya untuk memilih. 



Memilih adalah hak Prerogatif bagi siapa saja, karena sejatinya manusia adalah Mukhayyar yang bebas memilih apa saja yang disenangi, bisa memilih yang baik dan yang jelek. Manusia juga disediakan akal untuk bisa berkreasi sesuai kemauannya sendiri atau orang lain. Mengutip dari Al Qur'an dalam suroh Al Zalzalah ayat 7 yang berbunyi: 

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Semua apa yang kita kerjakan ada balasannya, kalau kita melakukan kebaikan tentu akan ada efeknya, tapi sebaliknya kalau kita melakuakan kejelekan juga akan ada dampaknya yang akan di rasakan. Silahkan kalian melakukan apa yang menjadi keinginan mata hati atau hawa nafsu kalian, tapi jangan lupa manusia juga majzi yang nantinya akan menerima efek dari apa yang dikerjakan. Sebagaimana yang sering kita jumpai dalam Kitab tafsir Jalalain ketika menjelaskan tentang pekerjaan manusia di muka bumi kalimat 

فيجازيكم بأعمالكم. 

Alloh akan membalas atas apa yang dikerjakan kalian. Dalam pribahasa "apa yang kau tanam itulah yang kau tuai".



Moh toyyib GK, 19 Dzul Hijjah 1442 H.```

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...