Langsung ke konten utama

SANTRI MASA KINI

Salah satu yang tidak boleh hilang dari seorang santri adalah Akhlaq dan kegigihannya melestarikan warisan-warisan ulama salaf. Berbagai macam peninggalan ulama' terdahulu yang dituliskan dengan tinta emas yang tertuang dalam lembaran-lembaran kitab kuning menjawab persoalan ummat dalam kehidupan sosial dan budaya


Tugas seorang santri adalah menjadi pelopor dengan cara membaca karya-karya ulama salaf. Mengamalkan ilmu, serta melanjutkan visi dan misi yang ditulis di dalamnya. Melanjutkan tradisi pendahulu yang bernilai baik dan masih relevan dengan kondisi kehidupan saat ini. Sekirnya ada yang dianggap kurang cocok tidak sesuai dengan kehidupan zaman yang serba canggih ini, maka santri tidak boleh menolak hal baru yang lebih baik.Sesuai dengan Kaidah Ushul Fiqh 


المحُاَفَظَةُ عَلَى القَدِيْمِ الصَالِحِ وَالأَخْذُ باِلجَدِيْدِ الأَصْلَحِ

"memelihara hal-hal lama yang bagus dan mengambil hal-hal baru yang lebih bagus". Termasuk khaazanah dalam islam yang harus terus diaplikasikan sehingga menjadi sebuah kaidah yang hidup bukan hanya dalam diskusi² kajian Fiqh saja, melainkan dapat digunakan untuk menjawab persoalan yang lebih luas lagi. 


Santri sebagai pemegang tongkat estafet perjuangan harus mempunyai budi pekerti yang menjadi titik tekan terutusnya Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Melalui sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam Al Baihaqi


 بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ

Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” (HR Al-Baihaqi dari Abu Hurairah Ra). Ulama sebagai pewaris nabi dan santri sebagai Abdi kyai harus meneruskan perjuangan menyempurnakan akhlaq ummat. Tuntu dengan dimulai dari diri sendiri dulu. 


Bersikap santun tidak hanya kepada orang tua dan guru, siapa saja yang menjadi lawan bicaranya baik yang lebih tua atau anak kecil sekalipun harus diperlakukan dengan baik dan santun, oleh karena itu santri harus tetap mempertahankan keperibadian yang disandang. Kepereribadian yang religies, santri yang harus memperhatikan tingkah lakunya sehari-hari lebih² posisi uregn di tengah² masyarakat.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...