Langsung ke konten utama

ROMADHON KARIM Part II

 Ramadhan adalah bulan yang ditunggu² oleh kaum muslimin di seluruh dunia. Karena Romadhon nikmat yang sangat agung bagi kaum muslimin, selagi nikmat itu dimenfaatkan. Jika tidak, maka bulan yang penuh dengan rohmat, ampunan dan pahala yang lipat ganda akan pergi begitu saja tanpa sedikitpun pahala dan semua keistimewaannya yang dijanjikan oleh Alloh kita raih. Maka dari itu kanjeng Nabi bersabda "Seandainya umat manusia mengetahui pahala ibadah di bulan ramadhan, maka niscaya mereka akan meminta agar satu tahun penuh menjadi ramadhan.”

(HR. Tabrani, Ibnu Khuzaimah dan Baihaqi). Hal ini karena keutamaan dan keistimewaan bulan Romadhon yang sangat agung disediakan untuk ummat Nabi Muhammad Saw. 


Dalam sebuah keterangan Rosululloh setiap akhir bulan Sya'ban brrkhutbah di hadapan para Kaum Muslimin menerangkan dan menasehati agar kaum muslimin tidak lengah dan besar perhatian rosululloh pada bulan Romadhon. Beliau menganjurkan kaum muslimin agar menunaikan ibadah Fardhu dan sunnah. Pahala mengamalkan satu sunnah pada bulan Romadhon, sama halnya pahala beramal wajib di luar bulan romadhon. Pahala mengamalkan satu amalam wajib, sama halnya dengan tujuh amalan wajib di luar bulan romadhon. 



Dalam bulan yang penuh berkah ini kita harus banyak intropeksi diri, sejauh manakan perhatian kita dalam menyempurnakan kewajiban dan menambah amalan sunnah. Fenomena pada bulan romadhon ini setelah sahur banyak yang kemudian langsung tidur pulas, sehingga mengqhada' sholat subuh, atau paling tidak meninggalkan sholat berjemaah subuh. Itulah yang semestinya kita harus pikirkan, sejauh manakah kita menunaikan kewajiban-kewajiban pada bulan yang penuh pengampunan ini. Jika yang wajib saja begitu sulit untuk kita amalkan, terus bagaimana dengan amalan sunnahnya?Semua ini terjadi, karena kita tidak memperhatikan dan enggan untuk mengamalkan meski kita sudah tau di dalamnya banyak keistimewaanya. Padahal sekarang bulan Romadhon yang namanya syetan penggoda dibelenggu dan Syahwat lemah disebabkan puasa, tapi kita masih sama seperti biasanya. 



Panyeppen, 03 Romadhon 1442 H






Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...