Langsung ke konten utama

MASIH BISA MESRA KO

 Dalam mengarungi bahtera rumah tangga pasti diliputi rasa senang yang tak terhingga, biasanya hari² dilalui sendiri kini ada yang menemani, makan di warung² sekarang sudah tidak repot, karena sudah ada istri yang sudah siap dengan hidangan yang ala kadarnya tapi nikmatnya bukan main, apalagi kalau sudah dibarengi dengan senyum dari bibir yang manis, tutur kata yang lembut, pipi kemerah-merahan dan bulu mata yang melengking sebagai penyempurna ciptaan ALLOH yang disebut dengan bidadari dunia yang di dalamnya ada kenikmatan² luar biasa. Masya ALLOH. 🤭


Bagaimanapun perjalanan rumah tangga ini tidak akan berjalan mulus sesuai kehendak kita, melainkan ada rintangan² sebagai bumbu² cinta dalam rumah tangga. Sebagaimana yang sudah lumrah, hidup itu penuh masalah, tapi yang terpenting Bagaimana menyikapi dan mengatasi masalah tersebut, karena pada hakikatnya, Manusia pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan masing² dan ini bersifat kodrati, tidak ada Manusia yang sempurna di dunia ini kecuali Rosululloh Saw. Hal yang kemudian diperlukan adalah bagaimana bisa menjadikan kelebihan dan kekurangan untuk saling melengkapi. Kita lihat salah satu perjalanan rumah tangga baginda dengan sayyidah Aisyah dari kesalahan yang berujung hal mesra. Diceritakan pada awal² Sayyidah Aisyah hidup bersama baginda dengan kapasitas umur sayyidah Aisyah waktu itu, Ulama' perempuan pertama itu membuatkan minuman untuk sang suami tercinta, dengan perasaan penuh sukacita dan bangga, Aisyah menghidangkan minuman tersebut kepada Rosulullah Saw. Setelah meminumnya seteguk, Rosulullah seakan-akan ada suatu yang ganjil dalam minuman yang dihidangkan oleh sayyidah Aisyah, Rosululloh tersenyum, memanggil belahan jiwanya dan mengajaknya minum segelas air itu bersama², dengan rasa penuh sukacita Beliau meminumnya kemudian memuntahkan. Ternyata minuman tersebut asin, Rosululloh menatapnya dengan tersenyum lebar dan sedikit tertawa, "iya memang asin. Minuman spesial, kemudian keduanyapun tertawa bersama.


Catatan Mtz. Vol 53

Panyeppen, 06 Shoffar 1443 H

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...