Langsung ke konten utama

MADZHAB CINTA

 Madzhab Cinta

-------------------

Berbicara tentang cinta, tentu bayangan kita tentang hal yang senang², karena pada hakikatnya cinta melahirkan kasih sayang diantara manusia. Rasa cinta yang selalu menguatkan jiwa untuk terus berada di dekatnya atau sekedar bercumbu mesra dalam munajat doa ketika pertemuan terhalang masa. Cinta suci tidak lahir dari hal kotor, penuh obral janji manis di lidah, tidak pernah ada pembuktian nyata itu bukan cinta, tapi itu dusta. Cinta itu nikmat, cinta itu memabukkan. Jadi, kalau cinta kalian masih penuh derai air mata atau luka yang menyesakkan dada, tinggalkan. Pecinta sejati itu pasti mau apa saja yang disuruh, tidak perduli harus berdarah² atau bahkan mengurbakan nyawa demi orang yang dicintainya, karena cinta itu memabukkan dan orang itu pasti menjadi budak. Kata Sayyidi Syekh Al Buthi "jika anda mencintai sesuatu dengan cinta sejati, maka andq akan menjadi budak. Dan ALLOH tidak ingin anda menjadi hamba bagi selainnya, karena pada kenyataannya anda adalah hambanya, bukan hamba selainnya."```


Pada suatu hari ada orang yang bertanya tentang cinta pada Robiah, "Bagaimana pendapatmu tentang cinta?", Beliau menjawab, "Sulit untuk menjelaskan apa itu cinta, ia hanya hanya memperlihatkan gambaran perasaan, dan hanya orang yang yang merasakan yang dapat mengetahuinya. Bagaimana mungkin kamu dapat menggambarkan sesuatu yang kamu sendiri bagai telah hilang dari hadapannya, walaupun wujudmu masih ada, hatimu yang gembira telah membuat lidahmu bungkam. Menurut Robiah Al Adawiyah cinta itu Sulit untuk digambarkan, karena cinta hanya mempelihatkan gambaran perasaan dan hanya orang yang merasakannya yang dapat mengetahuinya. Ada ungkapan Syekh said Romadhon Al Buthi yang cukup menjadi Qorinah "Seorang pecinta akan menjadi budak dari orang yang dicintainya." Sebenarnya perjalanan spiritual Robiah adalah bukti cinta yang indah dan bisa menjadi suri tauladan dalam mencari hakikat cinta Rabbnya. 


Catatan Mtz.

Panyeppen, 07 Dzulhijjah 1442 H.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...