Kalau saya menggubah syair maka tidak ada syair yang pas kecuali kalimat rindu yang menjadi candu.
Kalau saya menerasikan Sirohmu,
tentu tidak cukup dengan satu dua buku.
Entahlah, dengan bagaimana saya harus memulai, karena cinta dan kasih itu tidak menggunakan "tanpa".
Doamu kepada ummatmu seperti doamu pada Ummul Mukminin Sayyidah Aisyah waktu itu.
Padahal, sekitar seribu empat ratun tahun yang lalu.
Engkau mendoakan orang² yang tidak pernah sekalipun bertemu.
Tatakala namamu di sebut dengan bait² Imam Al-Bushiri RA, seketika itu semua pendengar seakan-akan ada yang mengiris hatinya.
Kalau Syekh Sa'id Romadhon Al Buthi mengatakan; pecinta itu menjadi budak yang dicintai, saya rela dibelenggu dengan rantai beribu-ribu.
Kalau mencintaimu harus menjadi orang gila, maka saya ikhlas menjadi Mamu, karena Zein atau Qois karena Laila.
Gila karena mabuk cintamu itu keagungan,
Sakit karena menahan rindu padamu itu kenikmatan.
يا سيدي يا رسولَ الله - يا من له الجَاهُ عند الله
إنّ الْمُسِيْئِيْنَ قدْ جَاءُوك - بالذّنْبِ يَسْتَغْفِرُونَ الله
Jum'at, 24 Shoffar 1443 H
Catatan Mtz. Vol. 57
Komentar
Posting Komentar