FASHION SANTRI
Islam adalah agama yang menuntun pengikutnya dalam semua lini, mulai dari pergaulan, percintaan dan penampilan. Rosululloh sebagai public figure utama mencontohkan semuanya secara sempurna. terbukti beliau sukses melaksanakan pergaulan dengan para sahabat tanpa pandang bulu, yang miskin dan yang kaya sama-sama dicintai dan disayangi, yang berkulit hitam dan berkulit putih sama-sama beliau rangkul. Dalam percintaan beliau sama sekali tidak pernah berpacaran seperti pemuda pemudi saat ini. Dalam berpenampilan Rosululloh sangat rapi, meski bukan barang brendit seperti selebrity yang terlelap hegemoni, rosululloh tetap wibawa dan membuat siapa saja yang meihatnya terpesona. Oleh karna itu, Allah SWT menjadikan Rasulullah saw. sebagai suri teladan bagi seluruh umat manusia.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah saw. itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS Al-Ahzab: 21).
Persiapan untuk menjadi figure teladan masyarakat yang agamis, tidak cukup hanya dengan keilmuan saja, penampilan merupakan aspek penting yang mendukung penilaian tinggi rendahnya derajat kemanusiaan di mata manusia, terlebih di mata Allah. Berpenampilan menarik namun tetap agamis adalah dambaan setiap orang. Hal ini dirasakan oleh para santri. Banyak orang yang menganggap bahwa dunia pesantren terkesan kuno dan kampungan, sehingga mereka gengsi ketika harus meniru gaya busana santri yang terkesan tidak modernis. Padahal, jika kita telaah kambli bagaimana ketentuan dan cara berpakaian, santrilah yang patut dijadikan acuan model busana. Sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Al Qur'an, Hadist nabi.
Model pakaian menggunakan jubah dan surban di kepala (Imamah) yang saat ini sedang viral di media sosial (TikTok) tidak lain karena Santri kita dewasa ini sering mengurbitkan Fashion yang diiringi lagu nuansa islami membuat Netizen tertarik dan meniru gaya yang menurut sebagian orang, staylist demikian hanya digunakan oleh jemaah yang baru datang dari tanah suci.
Imamah atau surban di kepala merupakan pekerjaan dari sekian ribu sunnah Rosululloh yang harus tetap kita lestarikan. Kanjeng Nabi Muhammad Saw, menjanjikan melalui haditsnya orang yang menghidupkan sunahnya akan bersama Nabi sholallahu alaihi wa salam di jannah, Beliau bersabda :
مَنْ أَحْيَا سُنَّتِي فَقَدْ أَحَبَّنِي، وَمَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِي الْجَنَّةِ
Barangsiapa menghidupkan sunahku, maka berarti ia mencintaiku dan barangsiapa yang mencintaiku, maka berarti ia bersamaku di jannah. Hadis di atas memotivasi para Ummat Kanjeng nabi untuk terus melestarikan apa yang pernah dikerjakan oleh baginda dengan harapan nanti diakui sebagai ummatnya . Sering kali Fadilatus Syekh Rkh. Moh Muddatstsir Badruddin berdauh di masjid "Kalau bukan santri yang menghidupkan Sunnah Rosul siapa Lagi". Anjuran beliau yang sering disampaikan di masjid salah satunya adalah siwak dan Imamah.
Pakaian model apapun termasuk baik dan bagus selama tidak bertentangan dengan kode etik pakaian Islam: aurat tertutup, tidak transparan, tidak terbuka, dan tidak menyerupai lawan jenis.
Panyeppen, 27 Sya'ban 1442 H.
Komentar
Posting Komentar