Pada tahun 570 Masehi dilahirkannya sosok agung penuntun ummat dan pemimpin para makhluk ALLOH yang ada di muka bumi ini. Siapa lagi kalau bukan Baginda besar Kanjeng Nabi Muhammad Saw, beliau diturunkan ke muka bumi ini pada hari senin tanggal 12 Robiul Awwal pada tahun Gajah, yakni tahun ketika pasukan gajah di bawah pimpinan Abrahah Habasyah tengah menyerang Ka'bah. Banyak hal yang sangat menakjubkan ketika lahirnya sosok agung penerang kegelapan diantaranya adalah, matinya api sesembahan orang majusi dan air Danau 'A' yang dikultuskan orang-orang Persia tiba-tiba surut dan akhirnya kering. Sementara serambi-serambi istana Kisra (raja Persia) yang merupakan pusat kezaliman dan kekafiran dunia tiba-tiba retak dan runtuh. Kelahiran Baginda menjadi tanda² kalau nanti beliau akan menjadi sosok agung dengan akhlak terpuji teladan bagi seluruh makhluk ALLOH dari semua keperibadian, sikap dan tingkah laku Baginda.
Mengikuti jejak langkah beliau merupakan keharusan bagi ummatnya agar tidak tersesat jalan menuju Rohmat ALLOH. Hal itu dijelaskan dalam kitab karangan Syekh Muhammad Syadad yang berjudul,
كيفية الوصول لرؤية سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم
"Tiga menfaat yang besar dan agung dalam meneladani Rasulullah Saw, pertama, ia akan mengikuti tuntunan Rosulullah. Kedua, ia akan mendapat kasih sayang ALLOH. Ketiga, dia akan mendapatkan ampunan dari dosa-dosa yanh diperbuat. Sesuai firman ALLOH Swt,
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
"Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." Salah satu kendaraan agar dapat dicintai oleh ALLOH adalah dengan mengikuti segala yang diperintahkan oleh Rosulullah Saw, dan barang siapa kalau sudah dicintai ALLOH dan ALLOH ridho pada orang tersebut tentu dalam segala lini kehidupannya akan dipermudah dan segala makhluk bumi akan juga cinta dan ridho pada orang tersebut.
Momentum memperingati maulid nabi Muhammad Saw pada tahun ini bagaimana ummatnya di zaman ini meneladani kisah perjuangan Baginda Rasulullah dalam mengangkis kita dari kelamnya lembah kejahilan menuju alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini. Qosidah Burdah, Maulid Ad Diba'i Simthut Duror, Syaraful anam dan lain² yang menceritakan tentang sosok Baginda dan keagungan baginda untuk membangkitkan semangat jiwa meneladani Rasulullah Saw sebagai insan Kamil. Bagaimana lantunan² qosidah di atas yang diiringi dengan suara merdu tidak hanya menjadi rutinitas tahunan, tanpa sedikitpun tersentuh hatinya untuk meneteskan air mata. Sesuai kalam ulama', "kalau dalam perayaan kelahiran Rosululloh yang diselenggarakan selama satu bulan ini dengan iringan qosidah-qosidah yang menusuk relung jiwa dan mengiris hati kalian masih belum mampu meneteskan air mata, maka kalian termasuk orang yang rugi." Maka sungguh aneh jika dalam merayakan kelahiran Rosululloh yang agung masih ada perbedaan pendapat dan masih minta dalil ini itu. Dimana loginya ?
Catatan Mtz. Vol 74
10 Robiul Awwal 1443 H.
Komentar
Posting Komentar