Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2023

SANTUNAN ANAK YATIM DAN PRIVASI YANG PERLU DIJAGA

Muharrom sangat erat kaitannya dengan perhatian terhadap anak yatim piatu, bahkan sebagian besar masyarakat menyebutnya salah satu hari dalam bulan Muharram (tanggal 10 Asyura) sebagai hari raya anak yatim. Sepanjang bulan Muharram, terutama pada tanggal 10 tersebut, berbagai kegiatan santunan untuk anak yatim diadakan di berbagai tempat dan lembaga. Pada umumnya, panitia kegiatan santunan anak yatim akan menyelenggarakan acara pengajian dengan mengundang pendakwah dan menghadirkan sejumlah anak yatim piatu yang terdata di masing-masing desa. Pada akhir acara, setiap anak yatim piatu akan diberikan amplop berisi uang secara perorangan di atas panggung." Pada sesi ini, biasanya para pemberi sedekah dan zakat diminta untuk naik ke atas panggung untuk bersalaman, mengusap rambut anak-anak yatim piatu, serta berfoto bersama. Meskipun terlihat sebagai rutinitas biasa yang selalu ada dalam peringatan 10 Muharram (Asyuro), sudahkah kita pernah mempertimbangkan perasaan anak-anak yatim pi...

PERHATIAN ROSULULLOH TERHADAP PENDIDIKAN PEREMPUAN

Kehadiran Rosululloh SAW dalam Meningkatkan Pendidikan Perempuan selama ini yang jarang diketahui. Sejarah Islam mengungkapkan bahwa banyak perawi hadis perempuan yang berperan penting. Selain istri-istri Rosululloh SAW (Ummahatul Mu`Minin), terdapat nama-nama seperti Ummu Ma’bad (Atiqah binti Khuwailid), Amrah binti Abdurrahman, dan Rubiyyah binti Mu’awidh. Bahkan, menurut Ibn Sa’ad al-Zuhri dalam kitab Thabaqat al-Kubra, jumlah mereka mencapai sekitar 700 orang. Pada masa kehidupan Rosululloh SAW, semangat belajar para sahabat perempuan (Shahabiyyah) begitu menggebu. Dalam Shahih al-Bukhari, pada bab ilmu (kitab al-'ilm), terdapat sebuah hadis yang diceritakan oleh Abu Sai'id al-Khudri. Hadis tersebut mencatat kedatangan seorang perempuan yang ingin bertemu dengan Rasulullah. “Wahai Rosululloh, para lelaki pergi belajar bersamamu. Kami ingin agar engkau juga menyediakan waktu khusus bagi kami untuk mendatangimu, untuk belajar apa yang telah Allah ajarkan kepadamu,” sang perem...

Mari Menerima Diri dan Berhenti Mengkritik Sesama

Dunia fashion di era digital berusaha menampilkan value terhadap setiap desain sesuai dengan kebutuhan konsumen. Tugas kita adalah memilih penampilan yang membuat kita nyaman. Dengan rasa nyaman, rasa percaya diri akan bertambah. Maka dari itu, jangan mudah terpengaruh terhadap gaya fashion yang masih trending.  Seperti yang kita ketahui, banyak perempuan berlomba-lomba mempercantik diri dengan membeli skincare yang harganya menguras kantong dan tak jarang juga memilih menggunakan bahan-bahan yang berbahaya demi terlihat cantik.  Terobsesi akan kecantikan dan merawat diri itu berbeda, merawat diri itu berusaha untuk menjaga apa yang telah ada dalam diri, sehingga bisa menerima apa adanya. Sedangkan terobsesi akan kecantikan itu jauh dari yang seharusnya dan kurang puas akan diri sendiri sehingga akan sulit untuk menerima diri seutuhnya serta lepas dari standar kesempurnaan yang direkonstruksi oleh Circlenya di sosial media.  Memang tidak salah untuk berusaha menjadi canti...