Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2024

TERSANDERA TOPENG KECANTIKAN

Menjadi cantik dan rupawan itu cenderung memberi manusia banyak hak dan perlakuan yang istimewa. Karena itu, banyak orang berusaha menjadi cantik walau membahayakan nyawa. Manusia itu suka keindahan dan kecantikan. Namun, dorongan untuk terlihat cantik bisa membuat manusia melakukan hal-hal yang tidak wajar, bahkan membahayakan nyawanya. Fokus pada kecantikan fisik juga membuat banyak orang lupa untuk senantiasa meningkatkan kualitas diri yang lebih memberikan makna hidup dan bermanfaat jangka panjang. Tewasnya selebgram ENS (30) setelah melakukan operasi sedot lemak di sebuah klinik kecantikan di Depok, Jawa Barat, pada 22 Juli 2024 menambah panjang daftar perempuan yang harus kehilangan nyawa karena ingin terlihat cantik. Sebelumnya, 24 Mei 2024, seorang pegawai pemerintah, PK (27), meninggal seusai menjalani filler payudara di sebuah klinik kecantikan di Sleman, DI Yogyakarta. Banyak hal berisiko lain yang dilakukan perempuan untuk terlihat cantik, mulai dari menjalani tindakan medi...

MENGHILANGKAN STIGMA GEN Z

Generasi Z sering kali menjadi subyek perdebatan hangat di tengah derasnya arus perubahan zaman. Masyarakat, terutama generasi sebelumnya, kerap kali memandang gen Z dengan sorotan kritis.  Mereka melabeli generasi muda ini sebagai generasi lemah yang terlalu fokus pada kesehatan mental. Ada juga yang bilang mereka generasi instan yang menginginkan segalanya serba cepat. Bahkan, melabeli dengan sebutan generasi stroberi yang dianggap enak dilihat, kreatif, tetapi rapuh alias mudah hancur. Fokus genZ pada kesehatan mental itu sebangun dengan anggapan bahwa mereka demen healing. Ini kemudian mengarahkan generasi lain untuk menyebut gen Z sebagai kelompok yang tak mampu bekerja di bawah tekanan. Generasi Z atau gen Z adalah generasi yang muncul setelah gen Y. Banyak yang melihat secara berbeda tentang tahun lahir gen Z. Umumnya mencakup mereka yang lahir dari pertengahan hingga akhir 1990-an sampai awal 2010-an. Secara lebih spesifik, banyak ahli dan peneliti menetapkan rentang tahun ...

TANPA BENDERA

Sebuah film perjuangan yang dimaksudkan untuk meneguhkan pewarisan ingatan tentang nasionalisme dan terbentuknya republik. Sebuah upaya untuk melawan lupa atas sejarah bangsa dan kebinekaan Indonesia. Hal yang membuat saya terkejut, kognitariat (pekerja otak), di belakang pembuatan film tersebut adalah Hasyim Djojohadikusumo. Ini menambah daftar panjang ”orang-orang yang tak terduga” di dalam catatan penulis. Arifin Panigoro, misalnya, secara konsisten menjadikan rumahnya sebagai pusat persemaian intelektual dan gerakan kebangsaan ketika banyak tempat diskusi menjadi layu. Pendeknya, ada orang-orang tak terduga di setiap profesi.  Seperti pengusaha, banyak pula seniman, wartawan, militer, mahasiswa, petani, buruh, intelektual, menjadi orang-orang tak terduga. Suka atau tidak, mereka adalah bagian dari anak bangsa yang begitu mencintai kelangsungan hidup Indonesia. Mereka mencintai Tanah Air merdeka. Tanpa bendera Individu-individu yang tak terduga tersebut secara umum mempunyai kar...